SMPN 2 Semarang Tetap Dorong Siswa Raih Nilai Tinggi UN (Foto: dok. Okezone) ...
SMPN 2 Semarang Tetap Dorong Siswa Raih Nilai Tinggi UN (Foto: dok. Okezone)
SEMARANG - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Semarang memuji keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menghapus ujian nasional (UN) sebagai penentu kelulusan siswa.
"Ini langkah yang bagus. Dalam arti yang selama ini disinyalir masyarakat bahwa UN memberatkan atau menakutkan diharapkan hilang," kata Kepala SMPN 2 Semarang, Teguh Waluyo, kepada Okezone, belum lama ini.
Meski demikian, kata dia, SMPN 2 Semarang tetap meminta anak-anak didiknya berusaha meraih nilai setinggi mungkin dalam UN. Menurut Teguh, meski bukan menjadi penentu kelulusan, nilai UN tetap digunakan sekolah-sekolah untuk menyeleksi siswa baru.
"Kami tetap memotivasi anak nilai UN harus tinggi, karena syarat untuk melanjutkan ke sekolah lebih tinggi patokan sementara dari hasil UN. UN itu sifatnya luas, dan selama ini masih dipandang solid untuk pengukuran," terangnya.
Teguh menegaskan, pihaknya tidak memberi patokan nilai minimal yang harus dicapai siswa didik saat menjalani UN. Hanya, Teguh mengingatkan bahwa predikat SMPN 2 Semarang tetap sebagai sekolah favorit apabila para siswa meraih nilai tinggi di UN.
"Kami tidak bisa mematok. Kami hanya memotivasi anak mempertahankan peringkat sekolah di Kota Semarang. SMPN 2 Semarang selama ini menduduki peringkat nomor satu di Semarang dan nomor enam di Jawa Tengah," ungkapnya. (fsl) (rhs)
"Ini langkah yang bagus. Dalam arti yang selama ini disinyalir masyarakat bahwa UN memberatkan atau menakutkan diharapkan hilang," kata Kepala SMPN 2 Semarang, Teguh Waluyo, kepada Okezone, belum lama ini.
Meski demikian, kata dia, SMPN 2 Semarang tetap meminta anak-anak didiknya berusaha meraih nilai setinggi mungkin dalam UN. Menurut Teguh, meski bukan menjadi penentu kelulusan, nilai UN tetap digunakan sekolah-sekolah untuk menyeleksi siswa baru.
"Kami tetap memotivasi anak nilai UN harus tinggi, karena syarat untuk melanjutkan ke sekolah lebih tinggi patokan sementara dari hasil UN. UN itu sifatnya luas, dan selama ini masih dipandang solid untuk pengukuran," terangnya.
Teguh menegaskan, pihaknya tidak memberi patokan nilai minimal yang harus dicapai siswa didik saat menjalani UN. Hanya, Teguh mengingatkan bahwa predikat SMPN 2 Semarang tetap sebagai sekolah favorit apabila para siswa meraih nilai tinggi di UN.
"Kami tidak bisa mematok. Kami hanya memotivasi anak mempertahankan peringkat sekolah di Kota Semarang. SMPN 2 Semarang selama ini menduduki peringkat nomor satu di Semarang dan nomor enam di Jawa Tengah," ungkapnya. (fsl) (rhs)